MEDAN – Politeknik Ganesha Medan berhasil menyelenggarakan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Karakter bagi mahasiswa/i di Bumi Perkemahan Sibolangit, Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Acara berlangsung selama dua hari, dari tanggal 19 hingga 20 Desember 2023, dengan tema “Membangun Jiwa Pemimpin yang Cerdas dan Berkarakter pada Generasi Milenial di Era Revolusi Society 5.0”.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan diikuti oleh 200 peserta, terdiri dari mahasiswa/i dan Pamas Politeknik Ganesha Medan. Acara ini menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten di bidangnya.
Narasumber pertama adalah Serka Fachruzam Babinsa Kelurahan Belawan II Koramil 0201-09/Belawan. Sementara narasumber kedua, Enggar Maulana, SH, menjabat sebagai Sekretaris KNPI Kec.Medan Area dan Wakil Ketua Pemuda Pancasila Ranting Sei Kera Hulu, Bedahara Yayasan Cahaya Peduli Indonesia. Narasumber ketiga, Abdi Bahrul Ulum Saragih, SH, merupakan Wakil Ketua PGMI Kota Medan dan Pengurus Harian IPHI Kota Medan.
Acara ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang karakter dan kepemimpinan, tetapi juga untuk mendorong generasi milenial menjadi pemimpin yang cerdas dan berkarakter dalam menghadapi tantangan era revolusi Society 5.0.
 Strategi Pengembangan Jiwa Kepemimpinan: Pelatihan dan Pemahaman Etika Pemimpin
Dalam sebuah acara yang dipandu oleh Serka Fachruzam Babinsa Kelurahan Belawan II Koramil 0201-09/Belawan, narasumber pertama membahas cara menimbulkan dan mengembangkan jiwa kepemimpinan melalui pelatihan. Ada sembilan cara yang dijabarkan untuk membantu peserta mengasah keterampilan kepemimpinan mereka, dan kegiatan ini diwujudkan melalui permainan kecil yang mencerminkan serta mengembangkan jiwa kepemimpinan dari setiap peserta.
Narasumber kedua, Enggar Maulana, S.H, menyoroti pentingnya karakter seorang pemimpin yang memiliki etika yang baik, patriotisme, dan integritas tanpa korupsi. Dia menegaskan bahwa nilai-nilai ini sebaiknya ditanamkan sejak dini pada generasi muda agar mereka memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dan bebas dari praktik korupsi.
Narasumber ketiga membahas pengaruh karakter jiwa kepemimpinan pada generasi milenial dan bagaimana membangun jiwa kepemimpinan di era revolusi Society 5.0. Diskusi ini menggambarkan bagaimana karakter kepemimpinan berperan penting dalam membentuk generasi muda di tengah perubahan masyarakat yang pesat.
Sebagai Koordinator Kemahasiswaan, Natasya, A.Md,.S.Ak, menyatakan harapannya bahwa kegiatan pembentukan karakter tidak hanya berhenti pada tahap ini. Menurutnya, pembentukan karakter generasi milenial saat ini memegang peran krusial dalam membangun Indonesia menjadi negara emas pada tahun 2045.
